Selasa, 08 November 2011

Jadwal Piket Organ Tubuh




Sama seperti tubuh kita, organ didalam tubuh pun butuh istirahat agar organ tubuh kita tetap sehat dan berfungsi dengan baik.

Dibawah ini merupakan waktu jadwal piket dari bagian organ tubuh manusia:

LAMBUNG



Jam piket organ lambung pada jam 07.00 – 09.00 sedang kuat maka sebaiknya dipergunakan untuk makan pagi agar terjadi proses pembentukan energi tubuh sepanjang hari. Minum jus atau ramuan jamu sebaiknya sebelum sarapan pagi, perut masih kosong sehingga zat yang berguna segera terserap tubuh.


LIMPA



Jam piket organ limpa pada 09.00 – 11.00 sedang kuat, dalam mentransportasi cairan nutrisi untuk energi pertumbuhan. Bila pada jam-jam ini mengantuk, berarti fungsi limpa lemah. Kurangi konsumsi gula, lemak,minyak dan protein hewani.


JANTUNG



Jam piket organ jantung pada 11.00 – 13.00 sedang kuat, maka dianjurkan untuk istirahat, hindari panas dan olah fisik, ambisi dan emosi terutama pada penderita gangguan pembuluh darah .


HATI
Pada jam 13.00 – 15.00 organ hati mulai melemah, bila orang tidur, darah merah berkumpul dalam organ hati dan terjadi proses regenerasi sel-sel hati. Apabila fungsi hati kuat maka tubuh kuat untuk menangkal semua penyakit.


PARU-PARU

Pada jam 15.00 – 17.00 organ paru-paru akan melemah dan diperlukan istirahat, tidur untuk proses pembuangan racun dan proses pembentukan energi paru-paru


GINJAL
Pada jam 17.00 - 19.00 merupakan jadwal piket organ ginjal yang sedang menguat, sebaiknya digunakan untuk belajar karena terjadi proses pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan.


LAMBUNG
Selanjutnya pada jam 19.00 - 21.00 merupakan jadwal piket organ lambung yang sedang melemah jadi sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yang sulit untuk dicerna atau lama dicerna atau lebih baik sudah berhenti untuk makan


LIMPA
Pada jam 21.00 - 23.00 merupakan jadwal piket organ limpa yang sedang melemah, karena terjadi proses pembuangan racun dan proses regenerasi sel limpa. Jadi sebaiknya istirahat sambil mendengarkan musik yang menenangkan jiwa, untuk meningkatkan imunitas.


JANTUNG
Jam 23.00 - 01.00 adalah jadwal piket untuk organ jantung karena jam 23.00 - 01.00 organ jantung sedang melemah. Jadi sebaiknya sudah beristirahat tidur, apabila masih terus bekerja atau begadang dapat melemahkan fungsi jantung.


HATI
Pada jam 01.00 - 03.00 merupakan jadwal yang di pergunakan untuk organ hati dan pada jam inipun organ hati sedang kuat. Karena terjadi proses pembuangan racun/limbah hasil metabolisme tubuh. Apabila ada gangguan fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan mata. Apabila ada luka dalam akan terasa nyeri.


PARU-PARU
Kemudian pada Jam 03.00 - 05.00 merupakan jadwal piket organ paru-paru yang sedang kuat, terjadi proses pembuangan limbah/racun pada organ paru-paru, apabila terjadi batuk, bersin-bersin dan berkeringat menandakan adanya gangguan fungsi paru-paru. Sebaiknya digunakan untuk olah nafas untuk mendapatkan energi paru yang sehat dan kuat.


USUS BESAR
Jam piket organ usus besar yang sedang menguat terjadi pada jam 05.00 - 07.00, jadi sebaiknya biasakan BAB secara  teratur.


Jumat, 04 November 2011

diabetes


Banyak orang  mengganggap bahwa penyakit diabetes merupakan penyakit orang tua atau penyakit yang hanya timbul karena faktor keturunan. Padahal, setiap orang dapat mengidap diabetes, baik tua maupun muda, termasuk Anda. Sangat disayangkan bahwa banyak penderita diabetes yang tidak menyadari dirinya mengidap penyakit yang lebih sering disebut penyakit gula atau kencing manis. Hal ini mungkin disebabkan minimnya informasi di masyarakat tentang diabetes terutama gejala-gejalanya. Sebagian besar kasus diabetes adalah diabetes tipe 2 yang disebabkan faktor keturunan. Tetapi faktor keturunan saja tidak cukup untuk menyebabkan seseorang terkena diabetes karena risikonya hanya sebesar 5%. Ternyata diabetes tipe 2 lebih sering terjadi pada orang yang mengalami obesitas alias kegemukan akibat gaya hidup yang dijalaninya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan bentuk diabetes mellitus berdasarkan perawatan dan simtoma:
1.     Diabetes tipe 1, yang meliputi simtoma ketoasidosis hingga rusaknya sel beta di dalam pankreas yang disebabkan atau menyebabkan autoimunitas, dan bersifat idiopatik. Diabetes mellitus dengan patogenesis jelas, seperti fibrosis sistik atau defisiensi mitokondria, tidak termasuk pada penggolongan ini. Tingkat Glukosa rata-rata untuk pasien diabetes tipe 1 harus sedekat mungkin ke angka normal (80-120 mg/dl, 4-6 mmol/l)
2.    Diabetes tipe 2, yang diakibatkan oleh defisiensi sekresi insulin, seringkali disertai dengan sindrom resistansi insulin
3.    Diabetes gestasional, yang meliputi gestational impaired glucose tolerance, GIGT dan gestational diabetes mellitus, GDM.

dan menurut tahap klinis tanpa pertimbangan patogenesis, dibuat menjadi:
4.    Insulin requiring for survival diabetes, seperti pada kasus defisiensi peptida-C.
5.    Insulin requiring for control diabetes. Pada tahap ini, sekresi insulin endogenus tidak cukup untuk mencapai gejala normoglicemia, jika tidak disertai dengan tambahan hormon dari luar tubuh.
6.    Not insulin requiring diabetes.


Ciri-Ciri Diabetes            
1.      Sering sekali buang air kecil, terutama saat malam hari. Urine yang dikeluarkan juga dalam jumlah banyak.
2.      Sering merasa lapar dan haus. Nafsu makan meningkat cukup drastis, namun berat badan terus menurun.
3.      Badan mudah lemas, lesu, mengantuk, dan cepat lelah bila mengerjakan sesuatu.
4.     Umumnya penderita akan mengalami gangguan penglihatan.
5.      Ciri diabetes yang lain adalah bila terjadi luka pada kulit, sukar untuk kering atau disembuhkan.
6.     Umumnya terjadi pembengkakan pada kaki penderita.
7.     Sering merasa gatal-gatal pada permukaan kulit.

Faktor Penyebab Diabetes Mellitus
1. Pola makan
Makan secara berlebihan dan melebihi jumlah kadar kalori yang dibutuhkan oleh tubuh dapat memacu timbulnya diabetes mellitus. konsumsi makan yang berlebihan dan tidak diimbangi dengan sekresi insulin dalam jumlah yang memadai dapat menyebabkan kadar gula dalam darah meningkat dan pastinya akan menyebabkan diabetes melitus.

2. Obesitas (kegemukan)
Orang gemuk dengan berat badan lebih dari 90 kg cenderung memiliki peluang lebih besar untuk terkena penyakit diabetes militus. Sembilan dari sepuluh orang gemuk berpotensi untuk terserang diabetes mellitus.

3. Faktor genetis
Diabetes mellitus dapat diwariskan dari orang tua kepada anak. Gen penyebab diabetes mellitus akan dibawa oleh anak jika orang tuanya menderita diabetes mellitus. Pewarisan gen ini dapat sampai ke cucunya bahkan cicit walaupun resikonya sangat kecil.

4. Bahan-bahan kimia dan obat-obatan
Bahan-bahan kimia dapat mengiritasi pankreas yang menyebabkan radang pankreas, radang pada pankreas akan mengakibatkan fungsi pankreas menurun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Segala jenis residu obat yang terakumulasi dalam waktu yang lama dapat mengiritasi pankreas.

5. Penyakit dan infeksi pada pankreas
Infeksi mikroorganisme dan virus pada pankreas juga dapat menyebabkan radang pankreas yang otomatis akan menyebabkan fungsi pankreas turun sehingga tidak ada sekresi hormon-hormon untuk proses metabolisme tubuh termasuk insulin. Penyakit seperti kolesterol tinggi dan dislipidemia dapat meningkatkan resiko terkema diabetes mellitus.

6. Pola hidup
Pola hidup juga sangat mempengaruhi faktor penyebab diabetes mellitus. Jika orang malas berolah raga memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit diabetes mellitus karena olah raga berfungsi untuk membakar kalori yang berlebihan di dalam tubuh. Kalori yang tertimbun di dalam tubuh merupakan faktor utama penyebab diabetes mellitus selain disfungsi pankreas.

Mencegah Diabetes
1.      Terapkan pola makan yang sehat dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi setiap hari. Perbanyak sayur dan buah yang mengandung banyak serat dan nutrisi yang berguna bagi tubuh.
2.      Hindari makanan bergula atau yang terlalu manis. Misalnya cokelat, permen dan kue.
3.      Biasakan minum air putih sebanyak 7-8 gelas per hari. Hindari pula minuman manis seperti sirup ataupun minuman bersoda.
4.     Untuk mencegah diabetes, biasakan berolahraga secara teratur, minimal selama 30 menit setiap harinya.

Pengobatan Diabetes Melitus
Penderita diabetes melitus tipe 1 umumnya menjalani pengobatan therapi insulin (Lantus/Levemir, Humalog, Novolog atau Apidra) yang berkesinambungan, selain itu adalah dengan berolahraga secukupnya serta melakukan pengontrolan menu makanan (diet).
Pada penderita diabetes mellitus tipe 2, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah adalah menjadi kunci program pengobatan, yaitu dengan mengurangi berat badan, diet, dan berolahraga. Jika hal ini tidak mencapai hasil yang diharapkan, maka pemberian obat tablet akan diperlukan. Bahkan pemberian suntikan insulin turut diperlukan bila tablet tidak mengatasi pengontrolan kadar gula darah.


Cara Menjaga Mata agar Tetap Sehat


1. Menonton Televisi Jangan Terlalu Dekat
Jarak yang aman untuk menonton televisi kalau tidak salah 2 meter untuk tv ukuran 14 inchi. Untuk layar yang lebih lebar otomatis jaraknya lebih jauh. Nonton layar bioskop pun sebaiknya mengambil kursi yang paling belakang.

2. Bekerja / Bermain Komputer Jangan Terlalu Lama
Biasakan memberi waktu dalam beraktivitas di depan layar komputer. Misalnya setiap 15 atau 30 menit sekali beristirahat melihat yang jauh-jauh selama lima sampai sepuluh menit agar mata tidak selalu dalam keadaan tegang karena melihat layar dengan jarak yang sangat dekat.

3. Bermain Video Game Jangan Terlalu Dekat
Anak-anak jaman sekarang banyak yang cuek terhadap kesehatan mata. Ini dapat kita lihat dengan banyak yang main ps / playstation atau vido game sejenis lainnya dekat dengan layar tv. Sebaiknya biasakan marahi anak yang bermain game terlalu dekat. Jaraknya mirip dengan poin nomor 1 di atas.

4. Membaca Buku
Jarak yang aman membaca buku adalah 30 cm. Bila terlalu dekat dapat membuat mata tegang dan mengakibatkan rabun jauh dalam jangka panjang. Membaca buku juga tidak boleh sambil tiduran. Penerangan pun juga harus cukup misalnya dengan lampu neon yang terang. Dengan demikian kesehatan mata akan tetap terjaga.

5. Hindari Debu Dan Polusi
Bagi anda yang sering beraktivitas di jalan raya seperti tukang ojek, polisi, polisi cepek, preman, supir angkot, kurir, dan lain sebagainya sebaiknya menggunakan pelindung mata seperti kacamata dan helm yang berkaca. Hindari debu yang masuk ke mata karena bisa membuat mata jadi infeksi dan membuat mata menjadi katarak.

6. Makan Makanan Bergizi, Berserat dan Bervitamin A
Mata butuh asupan zat-zat yang bergizi serta vitamin yang cukup agar dapat menjaga kondisi tetap fit. Biasakan memakan makanan yang berserat dan memiliki kandungan gizi yang cukup. Anda juga dapat mengkonsumsi suplemen atau mekanan yang mengandung vitamin A seperti wortel, alpukat, tomat, pepaya, dan lain sebagainya.

 

Berikut ini adalah beberapa makanan yang dapat memberikan vitamin untuk mata agar tetap sehat

Wortel memiliki vitamin A, prekursor, dan betakarotein yang dapat memelihara kesehatan pada permukaan dan kelopak mata. Selain itu betakarotein atau antioksidan yang terkandung didalamnya berfungsi melindungi sel - sel mata dari kerusakan yang disebabkan oleh radikal bebas akibat polusi dan paparan sinar matahari yang berlebih.

Ubi Merah memiliki kandungan vitamin A, C dan betakarotennya yang cukup tinggi, ubi merah  juga dapat menangkal radikal bebas, serta dapat mengurangi bayangan hitam pada kantung mata.

Strawberry vitamin yang  terdapat di dalam buah ini adalah vitamin C, B, folat, serat dan berbagai kandungan phytochemical yang dapat mencegah kanker. Vitamin C yang terdapat pada strawberry digunakan untuk memperkuat jaringan ikat dan memelihara kesehatan pembuluh darah pada mata.

Alpukat Mengandung lebih banyak lutein dibanding buah lain. Zat ini mencegah degenerasi macular dan katarak. Selain itu, alpukat kaya akan vitamin A, C, B6, dan E.

Brokoli Kaya akan vitamin C, kalsium, lutein, zeaxanthin, dan sulforaphane.

Jeruk memiliki kandungan vitamin C, serat, folat, kalsium dan kalium yang dapat membantu  menjaga kesehatan mata. Selain itu, juga dapat menjagakesehatan  jantung dan berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuh.

Tomat merupakan buah yang kaya akan vitamin C dan lycopene, dua nutrisi penting untuk mata.

Biji bunga matahari mengandung selenium, nutrisi yang bisa mencegah katarak, dan menjaga kesehatan mata.

Bawang putih mengandung selenium, vitamin C, dan quercetin.

Almond memiliki vitamin E dan asam lemak tak jenuh ganda yang baik untuk jantung. Juga baik untuk melindungi kesehatan mata dari radikal bebas yang disebabkan oleh paparan sinar matahari dan polusi udara secara berlebihan.

Tiram memiliki mineral, protein, antioksidan dan zinc yang cukup tinggi. Karena itu mampu  memelihara kesehatan mata dan dapat memelihara sistem kekebalan tubuh.

Bayam memiliki kandungan lutein besar yang terkait dengan vitamin A. Penelitian menunjukan bahwa orang yang makan sayuran berdaun hijau memiliki resiko penurunan degenerasi makula. Bayam juga memberikan zat besi, vitamin K, folat dan kalori yang rendah, yang baik untuk mata.

Salmon Kaya akan omega-3 yang penting menjaga kesehatan mata. Mengandung juga asam folik, vitamin D, B6, B12, dan A. Sebuah studi menunjukkan  orang yang memiliki cukup asupan omega-3 akan terhindar dari  mata kering.

 

 

Jadi Jagalah kesehatan mata anda agar anda tidak tersiksa karena harus memakai kacamata terus-menerus. Dengan mata yang sehat anda punya banyak peluang untuk tembus tes-tes kesehatan yang mengharuskan mata anda sehat walafiat. Hubungi dokter setiap anda punya masalah dengan mata.

Selamat mencoba.

 

 

Sumber : http://organisasi.org/tips-cara-menjaga-mata-tetap-sehat-bebas-rabun-jauh-dekat-dan-katarak-menghindari-penyakit-mata ; http://www.detikfood.com/read/2011/02/24/144636/1578450/900/makan-ubi-merah-mata-jadi-sehat ; http://lifestyle.okezone.com/read/2011/07/11/195/478483/mata-sehat-jangan-sering-dikucek ;

 

Osteoporosis



Osteoporosis atau keropos tulang adalah keadaan dimana tulang menjadi keropos, rapuh dan mudah patah. Penderita osteoporosis dicirikan dengan tubuh yang bungkuk atau bengkok. Namun sebenarnya tidak selalu demikian, banyak orang yang sudah mulai menderita osteoporosis tetapi tidak terlihat dari luar. Penderita osteoporosis biasanya merasakan linu-linu dan sakit terutama ketika melakukan pergerakan anggota tubuhnya. Itu sebabnya gejala-gejala yang harus diwaspadai sebagai awal osteoporosis adalah rasa pegal, linu-linu dan nyeri tulang terutama pada bagian punggung dan pinggang. Akibat dari osteoporosis, orang akan mudah mengalami fraktur atau patah tulang spontan, terutama pada pergelangan tangan, pinggul dan tulang belakang.
penyebab osteoporosis:
1.    Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita.Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia di antara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat.
2.   Osteoporosis senilis kemungkinan karena kekurangan kalsium yang berhubungan dengan usia dan ketidakseimbangan diantara kecepatan hancurnya tulang dan pembentukan tulang yang baru. Senilis berarti bahwa keadaan ini hanya terjadi pada usia lanjut. Penyakit ini biasanya terjadi pada usia diatas 70 tahun dan 2 kali lebih sering menyerang wanita. Wanita seringkali menderita osteoporosis senilis dan postmenopausal.
3.   Osteoporosis sekunder bisa disebabkan oleh gagal ginjal kronis dan kelainan hormonal (terutama tiroid, paratiroid dan adrenal) dan obat-obatan (misalnya kortikosteroid, barbiturat, anti-kejang dan hormon tiroid yang berlebihan). Pemakaian alkohol yang berlebihan dan merokok bisa memperburuk keadaan osteoporosis.
4.   Osteoporosis juvenil idiopatik merupakan jenis osteoporosis yang dapat terjadi pada anak-anak dan dewasa muda yang memiliki kadar dan fungsi hormon yang normal, kadar vitamin yang normal dan tidak memiliki penyebab yang jelas dari rapuhnya tulang.




Faktor Osteoporosis
A.  Wanita
Osteoporosis lebih banyak terjadi pada wanita. Disebabkan karena pengaruh hormon estrogen yang mulai menurun kadarnya dalam tubuh sejak usia 35 tahun. Selain itu, wanita pun mengalami menopause yang dapat terjadi pada usia 45 tahun.
B.  Usia
Seiring dengan pertambahan usia, fungsi organ tubuh justru menurun. Pada usia 75-85 tahun, wanita memiliki risiko 2 kali lipat dibandingkan pria dalam mengalami kehilangan tulang trabekular karena proses penuaan, penyerapan kalsium menurun dan fungsi hormon paratiroid meningkat.
C.   Ras/Suku
Ras kulit putih atau keturunan asia memiliki risiko terbesar. Hal ini disebabkan karena secara umum konsumsi kalsium wanita asia rendah.
D.  Keturunan Penderita osteoporosis
Jika ada anggota keluarga yang menderita osteoporosis, maka berhati-hatilah. Osteoporosis menyerang penderita dengan karakteristik tulang tertentu. Seperti kesamaan perawakan dan bentuk tulang tubuh. Itu artinya dalam garis keluarga pasti punya struktur genetik tulang yang sama.
E.   Gaya Hidup Kurang Baik
1.  Konsumsi daging merah dan minuman bersoda, karena keduanya mengandung fosfor yang merangsang pembentukan horman parathyroid, penyebab pelepasan kalsium dari dalam darah.
2.  Minuman berkafein dan beralkohol juga dapat menimbulkan tulang keropos, rapuh dan rusak. Karena kafein lebih banyak mengandung kalsium, dan kalsium itu berasal dari proses pembentukan tulang. Selain itu kafein dan alkohol bersifat toksin yang menghambat proses pembentukan massa tulang (osteoblas).
3.  Malas Olahraga
Wanita yang malas bergerak atau olahraga akan terhambat proses osteoblasnya (proses pembentukan massa tulang). Selain itu kepadatan massa tulang akan berkurang. Semakin banyak gerak dan olahraga maka otot akan memacu tulang untuk membentuk massa.
4. Merokok
Perokok sangat rentan terkena osteoporosis, karena zat nikotin di dalamnya mempercepat penyerapan tulang. Selain itu nikotin juga membuat kadar dan aktivitas hormon estrogen dalam tubuh berkurang sehingga susunan-susunan sel tulang tidak kuat dalam menghadapi proses pelapukan.
Disamping itu, rokok juga dapat membuat penghisapnya mengalami hipertensi, penyakit jantung, dan tersumbatnya aliran darah ke seluruh tubuh. Kalau darah sudah tersumbat, maka proses pembentukan tulang sulit terjadi. Jadi, nikotin jelas menyebabkan osteoporosis baik secara langsung tidak langsung. Saat masih berusia muda, efek nikotin pada tulang memang tidak akan terasa karena proses pembentuk tulang masih terus terjadi. Namun, saat melewati umur 35, efek rokok pada tulang akan mulai terasa, karena proses pembentukan pada umur tersebut sudah berhenti.
F.   Kurang Kalsium
Jika kalsium tubuh kurang maka tubuh akan mengeluarkan hormon yang akan mengambil kalsium dari bagian tubuh lain, termasuk yang ada di tulang.
G.  Mengkonsumsi Obat
Obat kortikosteroid yang sering digunakan sebagai anti peradangan pada penyakit asma dan alergi ternyata menyebabkan risiko penyakit osteoporosis. Jika sering dikonsumsi dalam jumlah tinggi akan mengurangi massa tulang. Karena  kortikosteroid dapat menghambat proses osteoblas. Selain itu, obat heparin dan anti kejang juga menyebabkan penyakit osteoporosis. Konsultasikan ke dokter sebelum mengkonsumsi obat jenis ini agar dosisnya tepat dan tidak merugikan tulang.
H.  Kurus dan Mungil
Perawakan kurus dan mungil memiliki bobot tubuh cenderung ringan misal kurang dari 57 kg, padahal tulang akan giat membentuk sel asal ditekan oleh bobot yang berat. Karena posisi tulang menyangga bobot maka tulang akan terangsang untuk membentuk massa pada area tersebut, terutama pada derah pinggul dan panggul. Jika bobot tubuh ringan maka massa tulang cenderung kurang terbentuk sempurna.


Osteophorosis
Definisi Osteophorosis
Osteoporosis adalah suatu penyakit kelainan pada tulang yang ditandai dengan berkurangnya massa tulang, kerusakan tubuh atau arsitektur tulang sehingga tulang mudah patah. Osteoporosis adalah penyakit degeneratif yaitu suatu penyakit yang berhubungan dengan usia. Tapi osteoporosis bisa dihindari atau dicegah agar jangan terjadi akibat yang lebih fatal yaitu patah tulang.. Berikut ini adalah gambar tulang yang terkena osteoporosis dan tulang normal :
Patogenesis / Terjadinya Osteoporosis
Secara normal di tubuh kita terjadi suatu tahapan yang disebut remodeling tulang, yaitu suatu proses pergantian tulang yang sudah tua untuk diganti dengan tulang yang baru. Hal ini sudah terjadi pada saat pembentukan tulang mulai berlangsung sampai selama kita hidup.
Proses Remodelling tulang tersebut dapat digambarkan seperti gambar dibawah ini:
Setiap saat terjadi remodeling tulang di tulang manusia. Proses remodeling ini dimulai dengan terjadinya resorpsi atau penyerapan atau penarikan tulang oleh sel tulang yaitu osteoklas, kemudian tulang yang sudah diserap itu tadi akan diisi oleh tulang yang baru dengan bantuan sel tulang yang bernama osteoblas. Kejadian ini adalah suatu keadaan yang normal, dimana pada saat proses pembentukan tulang sampai umur 30 – 35 tahun, jumlah tulang yang diserap atau diresorpsi sama dengan jumlah tulang baru yang mengisi atau menggantikan sehingga terbentuk puncak masa tulang, tapi setelah berumur 35 tahun keadaan ini tidak berjalan dengan seimbang lagi dimana jumlah tulang yang diserap lebih besar dari jumlah tulang baru yang menggantikan. Hal inilah yang mengakibatkan terjadinya penurunan massa tulang yang berakibat pada osteoporosis .Perubahan Fisik yang terjadi karena Osteoporosis dapat dilihat pada gambaran di bawah ini :
Bagian tubuh yang sering terkena osteoporosis adalah :
1. Tulang Punggung
2. Tulang jari tangan
3. Tulang pangkal paha
8
Faktor Penyebab Osteoporosis
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab atau faktor–faktor yang
beresiko terkena osteoporosis, antara lain :
• Wanita, wanita lebih beresiko terhadap pria
• Berusia di atas 50 tahun
• Post menopause
• Kekurangan hormon estrogen
• Mengalami pengangkatan rahim / ovarium
• Kurang kalsium
• Kurang sinar matahari dan kurang vit. D
• Kurang aktifitas fisik
• Histori keluarga ada yang osteoporosis
• Perawakan kurus, tulang kecil
• Orang asia lebih beresiko dibanding orang eropa
• Perokok
• Peminum kopi dan cola / minuman bersoda
• Peminum alcohol
• Pengguna obat–obatan seperti Kortison, Prednison, Anti konvulsan, hormon tiroid
Menurut Penelitian : 24 % dari Wanita umur 40–59 tahun sudah mengalami osteoporosis dan 62 % dari wanita berumur 60 – 70 tahun mengalami osteoporosis. Wanita lebih beresiko terkena osteoporosis dibanding pria karena Wanita memiliki hormon estrogen yang dihasilkan setiap mengalami siklus menstruasi, dimana hormon ini merupakan suatu hormon yang berfungsi sebagai pelindung tulang. Jadi bagi wanita yang mengalami gangguan siklus haid beresiko mengalami osteoporosis. Bila wanita mengalami menepouse yaitu suatu fase dimana wanita sudah tidak bisa haid lagi, maka hormon estrogen sama sekali tidak bisa dihasilkan. Hal ini akan mengakibatkan tidak adanya hormon yang melindungi tulang, sehingga tulang mudah patah.
9
Gejala-Gejala Osteoporosis
1.    Adanya nyeri di tulang belakang, pergelangan tangan, pangkal paha
2.   Adanya nyeri dan rasa sakit pada tulang leher
3.   Adanya kecenderungan penurunan tinggi badan
4.   Postur tubuh kelihatan memendek


Akibat dari Osteoporosis
1.    Nyeri pada tulang
2.   Tubuh makin lama makin memendek (bungkuk)
3.   Tulang menjadi mudah patah
4.   Biaya perawatan besar
5.   Kecacatan
6.   Ketergantungan pada orang lain
7.   Kualitas hidup menurun
8.   Kematian


Deteksi Dini Osteoporosis
Karena osteoporosis merupakan suatu penyakit yang tidak diawali dengan gejala, maka langkah yang paling penting dalam mencegah dan mengobati osteoporosis adalah dengan pemeriksaan secara dini untuk mengetahui apakah kita sudah terkena atau belum osteoporosis, sehingga dari pemeriksaan ini, kita akan tahu langkah selanjutnya.
Ada tiga cara pemeriksaan dini osteoporosis:

1. Densitometry : pemeriksaan mengukur massa tulang
2. Laboratorium
3. Radiologi

Pada pengukuran dengan alat DENSITOMETRY, pasien akan diukur BMDnya. BMD itu adalah ukuran kepadatan tulang. Angka BMD –1 sampai Positif termasuk NORMAL Angka BMD –1 s.d –2,5 termasuk OSTEOPENIA.
Angka BMD dibawah –2,5 termasuk osteoporosis. Dari pengukuran BMD ini kita bisa mengantisipasi untuk hal – hal yang lebih parah dengan prinsip: 

1.    Bila BMD kita NORMAL, maka usaha yang kita lakukan adalah mempertahankan agar tetap NORMAL
2.   Bila BMD kita OSTEOPENIA, kita harus terapi atau obati agar menjadi NORMAL
3.   Bila BMD kita osteoporosis, kita harus obati agar jangan menjadi parah yang bisa mengakibatkan tulang patah

Pencegahan osteoporosis
1.    Kalsium yang cukup, kira-kira 800–1200 mg per hari
2.   Vitamin D3 yang cukup Kalsium dan Vit. D3 bisa didapatkan dari bahan makanan tapi untuk lebih praktis dan dengan dosis yang tepat, di pasaran sudah beredar EPOCALDI dengan kalsium dan Vit.D3
3.   Olah raga yang teratur
4.   Hindari merokok, minuman alkohol dan kafein (kopi)
5.   Melakukan pemeriksaan tulang untuk mengetahui osteporosis secara dini.